Tidak mungkin berbicara tentang masjid Al Aqsa tanpa berbicara tentang arti dan hakekat Barokah atau keberkahan , karena Allah swt menjadikan nya sebagai ciri yang melekat pada masjid Al Aqsa. Pemakain istilah ini dan beberapa kata yang serupa berulang pada banyak ayat-ayat Al Quran yang berbicara tentang Al Aqsa dan Palestina sebagai bagian dari negeri Syam dalam beberapa konteks yang berbeda, di antaranya:
Firman Allah swt tentang selamatnya Nabi Ibrahim as: “Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS. Al Anbiya’: 71)
{ وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ} الأنبياء : 71.
Firman Allah swt tentang Nabi Sulaiman as: “Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Anbiya’: 81)
{وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ} الأنبياء : 81.
Firman Allah swt tentang nikmat yang diberikan nya kepada orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri: “Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan …”(QS. Saba’: 18)
{وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً} سبأ: 18.
Firman Allah swt tentang nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang telah ditindas: “Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya.” (QS. Al A’raf: 37)
{فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ أُولَئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَالُوا أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ} الأعراف:37
Lalu apa hakikat Al Barokah (keberkahan) ini? Apa sebab-sebabnya? Dan bagaimana merealisasikan nya?
Al Barokah (keberkahan) menurut ahli bahasa adalah banyak dan tumbuh dalam setiap kebaikan. Jadi masjid Al Aqsa, yang Allah swt berfirman tentang nya dalam surah Al Isra’ ayat 1(“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”), adalah pusat keberkahan dan sumber kebaikan. Dari masjid Al Aqsa keberkahan ini bergerak dan berpindah ke penjuru bumi. Maka tidak ada keberkahan yang terdapat pada suatu tempat, kecuali ada karunia masjid Al Aqsa di situ. Ini adalah pendapat para mufassir, karena kata AL Barokah (keberkahan) dalam ayat tersebut bermakna dua hal:
- Keberkahan dalam urusan agama
Sebab, menurut para muafassir, mayoritas para Nabi diutus menjadi Nabi dari masjid Al Aqsa dan menyebarkan syariat-syariat serta jejak keagamaan mereka dari masjid Al Aqsa pula.
- Keberkahan dalam urusan dunia
Hal itu karena Allah swt menjadikan tanahnya sebagai tanah yang mempunyai mata air, buah-buahan dan penghidupan yang baik.
Allah swt mensifati masjid Al Aqsa dengan (kata) sambung: “… yang telah kami berkahi di sekelilingnya”, ini berarti bahwa keberkahan akan selalu menyertai nya. Sebagaimana Imam Ibnu ‘Asyur katakan: “Maka adanya keberkahan di sekelilingnya adalah sebuah kinayah (kiasan) bahwa memperoleh keberkahan di dalam masjid Al Aqsa adalah sebuah keniscayaan. Karena bila di sekitarnya saja memperoleh keberkahan, maka artinya bahwa keberkahan ini pasti berasal dari dalam.”
Ayat ini (Al Isra’ ayat 1) sendiri mengandung tiga arti penting:
- At Talaazum (penyertaan)
Maka keberkahan akan selalu menyertai dan melekat pada masjid Al Aqsa. Dan ini adalah salah satu sifatnya.
- Al Fahwa (intisari)
Yaitu realisasi keberkahan. Dan adanya keberkahan di masjid Al Aqsa adalah keniscayaan.
- Al Mubalaghah
Ini terdapat dalam (kata): “باركنا” (telah kami berkahi).
Keberkahan ini tereprentasi dalam beberapa bentuk, di antaranya:
- Berlipat gandanya pahala shalat di dalam masjid Al Aqsa
Salah satu keberkahan masjid Al Aqsa adalah bahwa Allah swt memberikan keutamaan lebih bila dibandingkan dengan tempat atau masjid-masjid lain dengan melipat gandakan pahala bagi orang yang shalat di dalamnya. Ia juga merupakan salah satu dari tiga masjid yang boleh bersusah payah untuk dikunjungi. Shalat di dalamnya dilipat gandakan 500 kali, sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadits: “…dan shalat di Baytul Maqdis adalah (dilipat gandakan) 500 kali.” (HR Baihaqi dalam As Sunan Ash Shughro; 1821).
Atau dalam riwayat lain seperempat pahala shalat di masjid Nabawi; suatu ketika Nabi saw ditanya tentang mana yang lebih utama shalat di masjid Al Aqsa atau shalat di masjid Nabawi, maka Nabi saw menjawab: “Shalat di masjidku ini (masjid Nabawi) adalah lebih utama yaitu empat kali shalat di dalamnya (masjid Al Aqsa). Ia (masjid Al Aqsa) adalah sebaik-baik tempat shalat. Ia adalah tanah tempat dibangkitkan dan dikumpulkan nya manusia …” (HR Baihaqi, dan telah disahkan oleh Al Albani dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib)
(Untuk mendapatkan informasi lebih tentang Pahala Shalat di Masjid Al Aqsa, silahkan klik di sini)
- Merupakan bumi para Nabi
Salah satu keberkahan masjid Al Aqsa adalah banyak dari para nabi telah dilahirkan di sekitarnya. Diantara mereka ada yang tinggal dan menetap di dekatnya pula. Maka ia adalah bumi para nabi. Bertambahlah keberkahan masjid Al Aqsa dengan keberkahan para nabi, karena meraka adalah orang-orang yang diberkahi oleh Allah swt, sebagaimana firman-Nya melalui lisan Nabi Isa as: “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada ,,,.” (QS. Maryam: 31). Dengan keberkahan mereka, turunlah berbagai rahmat dan berlanjutlah kemuliaan.
- Tanah keselamatan dan kedamaian
Salah satu dari keberkahan masjid Al Aqsa adalah Allah swt telah menjadikan nya sebagai tanah yang penuh dengan keamanan, keselamatan dan ketenangan. Sebagaimana firman Allah swt: “Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS. Al Anbiya’: 71)
- Di tanahnya menjadi tempat akhir para emimpin tiran dan zalim.
Karena keberkahan tempatnya, Allah swt membinasakan setiap pemimpin yang berlaku tiran lagi zalim di sana. Sebagaimana firman Allah swt ketika bercerita tentang kisah Bani Israil dengan Nabi Musa as: “mereka berkata: “Hai Musa, Sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, Sesungguhnya Kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. jika mereka ke luar daripadanya, pasti Kami akan memasukinya. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang, dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al Maidah” 22-23).
Maka kemenangan akan selalu menjadi milik orang-orang yang membela (agama) Allah swt dan taat kepada Nya.
- Menjadi tempat kehancuran imprium besar dan para pasukan zalim.
Karena keberkahan masjid Al Aqsa, para tentara salib bisa dikalahkan setelah melakukan kezaliman dan kerusakan, sebagaimana para pasukan mongol pun bisa dikalahkan setelah melakukan kerusakan dan kejahatan di penjuru bumi. Maka bumi Palestina adalah kuburan para penjajah yang tamak. Tak akan lama lagi, dengan izin Allah swt, kekalahan dan kehancuran penjajah Zionis Israel akan segera tiba, setelah sekian lama mereka melakukan kerusakan dan kezaliman yang belum pernah ada sebelumnya.
- Tempat munculnya Ath Tha’ifah Al Manshuroh (kelompok yang selalu ditolong/dimenangkan)
Keberkahan masjid Al Aqsa telah mengakar, kerana Allah swt telah menjadikan nya sebagai tempat munculnya Ath Tha’ifah Al Manshuroh (kelompok yang selalu ditolong). Mereka adalah sekumpulan orang yang tidak akan tertimpa bahaya dari orang-orang yang memusuhi dan menelantarkan mereka. Rasulullah saw bersabda: “Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu.” Para sahabat bertanya: “Di mana mereka, wahai Rasulullah?,” Nabi menjawab: “mereka berada di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis.” (Musnad Imam Ahmad)
- Karena keberkahan masjid Al Aqsa, kelompok yang berdiri di atas kebenaran (Ahlu Al Haq)atau kebatilan (Ahlu Al Bathil) akan selalu bisa dibedakan dan diketahui.
Sesungguhnya sejarah dan kahadiran masjid Al Aqsa telah menjadi bukti akan perannya dalam memetakan dan membedakan kecenderungan satu kelompok. Dengan mengetahui sejarah masjid Al Aqsa kita akan bisa membedakan mana kelompok yang komit di atas kebenaran, keteguhan dan keikhlasan. Pun kita bisa membedakan mana kelompok yang berdiri di atas kemunafikan dan ketidak-pedulian. Satu komunitas, bangsa, negara bahkan individu bisa ditentukan kecenderungannya,apakah ia baik dan memperbaiki atau sebaliknya jahat dan merusak, dengan melihat posisi dan sikapnya terhadap masjid Al Aqsa. Maka Ahlu Al Haq adalah individu, kelompok, komunitas, atau negara yang selalu berusaha menolong dan membantu masjid Al Aqsa. sebaliknya, Ahlu Al Bathil adalah individu, kelompok, komunitas atau negara yang memusuhi masjid Al Aqsa.
Banyak makna dan hakekat yang menggambarkan dengan jelas keberkahan masjid Al Aqsa. Ia adalah keberkahan yang bisa dirasakan dan diketahui oleh setiap orang yang bekerja dan mencurahkan waktu, tenaga dan hartanya demi masjid Al Aqsa. Ia adalah keberkahan yang bisa dicapai dan diperoleh karena kedekatan hati, perbuatan dan juga fisik. Karena itu, seorang muslim harus berusaha untuk memperoleh keberkahan tersebut. Terdapat satu hadits, yang diriwayatkan oleh Maimunah binti Saad ra, yang menerangkan tentang usaha para sahabat Nabi saw untuk memeperoleh keberkahan masjid Al Aqsa meski tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengunjungi nya karena jarak yang teramat jauh. Lalu Nabi saw memberikan mereka alternatif agar mereka bisa memberikan satu hadiah untuk masjid Al Aqsa. Dalam hadits tersebut Maimunah, salah satu pembantu Nabi Saw, bertanya: “ ‘Wahai Nabi Allah, beritahukan kami tentang Baitul Maqdis? Beliau saw bersabda: ‘(Baitul Maqdis) adalah tanah tempat dibangkitkan dan dikumpulkan (pada hari kiamat). Karena itu, handaklah kalian datang dan shalat di dalamnya karena shalat di dalamnya seperti shalat 1000 kali di tempat lain.’ Maimunah kemudian bertanya lagi: ‘Lalu bagaimana dengan orang yang tak kuasa untuk datang ke Baitul Maqdis? Maka beliau saw menjawab: ‘Hendaklah ia memberikan minyak kepada nya sebagai penerang, karena barang siapa memberikan sesuatu kepada nya maka itu seperti shalat di dalamnya.’” (Musnad Imam Ahmad)